01.38

Hari Ke-2


Hari ini adalah hari ke dua aku berada di Jepang. wah, masih 330 hari lagi…!!! ( itu sih masih lama ). Setelah mandi, aku dan teman-teman yang lain bermain bola takraw, kebetulan teman-teman dari Thailand bawa bola takraw dari Thailand…mereka begitu mahir, sedangkan aku cuma bisa nonton sambil bermain sebisanya ( kebanyaan nontonnya sih…he he he ). Kira-kira jam 7.30 waktu setempat kami makan pagi. Menunya begitu asing, dalam bahasa Jepang disebut Obentou, ada nasi, lauk, salad juga asinan sayur lalu dikemas dengan rapi dalam kotak. Waktu makan nasi kotak sebaiknya diliat dengan teliti dulu karena ada plastik yang berbentuk sayur sebagai hiasan. Agak siang kami diajak latihan acara Sport Day karena besok kami juga akan berjalan membawa tulisan “ Kami dari Asia datang ke Jepang untuk belajar pertanian…!!!”. Sore harinya kami diajak belajar tata tertip lalu lintas di Jepang. Di sini, jalan sepeda engkol dibuat terpisah dari jalan raya, sehingga relatif aman. Belajar lalu lintas cukup membuat kami lelah, tapi sangat menyenagkan. Makan malam hari ini sangat sepesial, karena yang buat adalah siswa-siswi dari Seta Nourin. Mereka membuat Nasi Kare, Mie Udon dan Salad. Kami juga membantu sebisa kami, yaa gimana lagi…kan gak bisa masak.

01.34

Aneh Tapi Nyata


Sekitar 3 jam kami di naik bus akhirnya kami sampai di Ibu Kota Gunma-ken yang bernama Maebashi-shi. Kota ini indah, bersih, banyak gedung tinggi dan hiruk pikuk kendaraan sangat luar biasa...dari Maebasi-shi ini kami dijemput dengan bus sekolah dari sekolah yang bernama Seta Agriculture and Forestry Senior High School ( Seta Nourin Kouto Gakkou ). Aku sendiri sangat terkesan dengan keadaan sekolahnya...sangat mirip dengan sekolah-sekolah yang ada dalam Anime, luas dan juga khas. Di sana pun telah menunggu siswa-siswi dari Seta Nourin dan Mahasiswi dari Indonesia yang bernama Wulan. Dengan mengembangkan senyum dan membawa rangkaian bunga mereka menyambut kami dengan penuh keceriaan ini membuat kami sangat senang dan nyaman, kamipun segera beramah tamah dengan mereka sudah barang tentu 70% bahasa isyarat. Sejauh ini aku sendiri masih belum bisa percaya kalau semua ini adalah nyata...kini siang telah berganti dengan malam, dinginya angin sangat berbeda dengan dinginnya Suco ( rumahku…he he he ) tapi aku masih beruntung karena walaupun udara di luar begitu dingin, tapi waktu mandi pake air hangat. Ketika aku menunggu gerbang mimpi terbuka hanya satu yang ada dalam benakku “ moga-moga aku betah tinggal di negeri orang ni…”.

01.33

Suara Pemecah Waktu

baberapa menit aku berdiri terdiam di ruang tunggu bandara, terdengar suara yang memecah diamku yang kemudian menyadarkanku kalau ada dua orang warga Negara Jepang yang berdiri di depanku dengan membawa papan bertuliskan GUNMA. Kami mulai berbincang dengan mereka dan ternyata mereka adalah guide dari program pertukaran pelajar ini...mereka bernama Kaneko-san dan Sutou-san lalu mereka membawa kami ke sebuah tempat, di sana berdiri beberapa anak sebaya dengan kami yang ternyata adalah siswa-siswi dari negara lain yang ikut dalam program ini. Kami berusaha menjalin keakraban walaupun Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang kami tidak begitu baik. Memang mereka sangat terasa asing untuk kami tapi kami yakin walaupun kami dibesarkan di tempat yang berbeda kami dapat mengerti satu dengan yang lain. Setelah itu kami pun pergi ke tempat yang bernama Gunma-ken yang terletak 100 Km di utara Tokyou dengan menggunakan bus.

01.24

Narita Airport


"Narita Airport" aku dah sering denger kata-kata itu..waktu belajar IPS di sekolah, waktu liat kartun-kartun favoritku, di dunia maya...poko'e dimana nama wez...mimpi kali ya pergi ke sana...itu dulu, tapi hari itu tanggal 8 Mei 2006 aku tidak lagi cuma liat, cuma denger atau apa...aku berdiri di dalam Narita Airport bukan untuk bermimpi ataupun berhayal tapi ini nyata...aku bediri di tengah-tengah kumpulan orang-orang dari berbagai manca negara, dari yang berkulit putih hingga yang berkulit hitam, dari yang berambut lurus sampai yang kribo...saat itu aku dapat membuka mataku lebar-lebar dan percaya bahwa dunia ini tak hanya seluas daun talas, dunia ini luas dan dihuni oleh ratusan bahkan ribuan suku bangsa yang berbeda. Aku juga sangat bersyukur karna tlah diberikan nikmat yang luar biasa dengan mendapat kesempatan untuk mengikuti program pertukaran pelajar asia dengan Prefektur Gunma....aku telah memijakkan kakiku di tanah yang tak pernah ku datangi sebelumnya, aku harus memberikan yang terbaik untuk keluarga, sekolah dan negara...semangat!!!